BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Komputer
merupakan suatu teknologi yang di masa sekarang ini berguna dalam segala hal
dengan kata lain tidak bisa dilepaskan
dari kehidupan sehari – hari. Mulai dari mengerjakan pekerjaan di perkantoran,
industri, multimedia bahkan hiburan. Komputer adalah alat yang dipakai untuk
mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata komputer semula
dipergunakan untuk menggambarkan orang yang pekerjaannya aritmatika, dengan
atau tanpa alat bantu, tetapi arti ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu
sendiri.
Sumber
dikutip dari: http://ahmadfhadli.wordpress.com/2012/01/06/contoh-makalah-mengenai-input-output-dan-alat-pemroses/ diakses pada Minggu, 28 September 2012 pukul 20.03 WIB
Dewasa ini perkembangan komputer semakin berkembang dan akan terus
berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman. Tentunya kita sebagai
manusia mau tidak mau harus mengikuti perkembangan teknologi khususnya bidang
komputerisasi.
Hampir seluruh
bidang di masa sekarang tidak terlepas dari teknologi terutama teknologi
komputer. Dapat dilihat bahwa untuk menuliskan dokumen, orang – orang cenderung
sudah meninggalkan mesin ketik dan beralih menggunakan komputer. Untuk
menyimpan dokumen atau buku dalam jumlah yang banyak ataupun sedikit orang –
orang tidak perlu membawa buku tersebut
kemana – mana, namun sekarang cukup mempunyai softcopy-nya saja. Desain –
desain suatu bentuk bangunan, peta, dan lain sebagainya bisa
tervisualisasikan melalui gambar yang
cukup jelas karena memakai alat yang telah dirancang khusus. Dokumen yang kita
buat bisa dengan cepat dan mudah dicetak sehingga berbentuk hardcopy melalui
printer.
Diatas
adalah segelintir contoh perkembangan teknologi, apakah kita mengetahui piranti
keluaran yang dipakai untuk mencetak foto, peta, desain dan dokumen tersebut.
Tentunya penting bagi kita untuk mengetahui peralatan tersebut beserta
kegunaannya sehingga kita tidak hanya sekedar memakai alat tersebut tapi juga
mengetahuinya hal – hal yang berhubungan dengannya. Atas dasar itulah kami
menyusun makalah ini. Didalam makalah ini akan dibahas mengenai hal – hal yang
berkaitan dengan piranti keluaran.
1.2 Rumusan
Masalah
Dalam
makalah ini kami membatasi permasalahan yang bertujuan agar pengkajiannya kebih
terarah. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud
dengan output device?
2. Perangkat keras apa saja
yang termasuk alat keluaran atau output device?
3.
Bagaimana cara kerja output device?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Menjelaskan pengertian
output device;
2. Memaparkan alat – alat yang termasuk piranti
keluaran
3.
Mengetahui cara kerja beberapa piranti keluaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian dan Jenis Peranti Keluaran
Komputer
memberikan informasi dalam berbagai bentuk. Peranti keluaran adalah alat yang
digunakan komputer untuk melihat atau memperoleh hasil pengolahan, pemasukan
data atau perintah pada komputer. Output yang dihasilkan dari pemroses dapat digolongkan
menjadi empat bentuk, yaitu
tulisan (huruf, angka, simbol khusus), image (dalam bentuk grafik atau gambar),
suara, dan bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable form).
Tiga golongan pertama adalah output yang
dapat digunakan langsung oleh manusia, sedangkan golongan terakhir biasanya
digunakan sebagai input untuk proses selanjutnya dari komputer.
Sumber
dikutip dari: Buku Pengenalan Sistem
Informasi
Peralatan output dapat berupa:
1. Hard-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk
mencetak tulisan dan image pada media keras atau memberikan
keluaran berupa bahan cetakan.
2.
Soft-copy
device, yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada
media lunak yang berupa sinyal elektronik.
3. Drive device atau driver, yaitu
alat yang digunakan untuk merekam simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca
oleh mesin pada media seperti magnetic disk atau magnetic tape. Alat ini
berfungsi anda, sebagai alat output dan juga sebagai alat input.
Output bentuk pertama sifatnya adalah permanen dan
lebih portable (dapat dilepas dari alat outputnya dan dapat dibawa ke
mana-mana). Alat yang umum digunakan untuk ini adalah printer, plotter, dan alat microfilm. Sedangkan output bentuk kedua
dapat berupa video display, flat panel, dan speaker.
Sumber
dikutip dari: http://ahmadfhadli.wordpress.com/2012/01/06/contoh-makalah-mengenai-input-output-dan-alat-pemroses/ diakses pada Jum’at,28 September 2012 pukul 20.03 WIB
2.2
Monitor
Monitor
adalah piranti yang memungkinkan
komputer untuk menampilkan informasi balik ke pengguna /user dalam bentuk teks
maupun grafik. Monitor termasuk ke dalam piranti softcopy. Monitor digunakan untuk
antarmuka secara visual dengan komputer dan tampilannya seperti televisi.
Berdasarkan
teknologi pembuatannya monitor terbagi menjadi CRT (Chatode Ray Tube) dan layar
datar (flat panel display).
2.2.1
Ukuran monitor
Ukuran
monitor didasarkan pada panjang diagonal dari area yang kita lihat. Monitor
mempunyai ukuran yang bervariasi 14”, 15”, 17”, 19”, 21”. Untuk laptop biasanya
layar yang digunakan berukuran 12,1” 13,3” 14,1”. Semakin besar ukurannya(dalam
inci) maka semakin luas gambar yang dapat ditampilkan pada monitor.
2.2.2
Resolusi Monitor
Ukuran
resolusi ditentukan oleh jumlah piksel (berasal dari picture element) yang
merupakn titik terkecil pada tampilan dilayar bisa ditampung dalam
koordinat X dan Y (640x480, 800x600,
atau 1024x768). Semakin besar resolusi
yang dimiliki monitor kualitas tampilan pada layarnya akan semakin bagus.
Berikut berbagai standar resolusi untuk monitor :
1)
CGA (Color
Graphic Adapter) Tipe monitor standar IBM yang mempunyai kualitas
resolusi rendah. Monitor ini hanya mampu menampilkan 4 warna dalam mode grafis.
2)
EGA (Enhanced
Graphic Adapter) EGA merupakan tipe monitor yang tingkatannya di atas
CGA. Monitor ini mampu menampilkan 16 warna dalam mode grafis.
3)
EPGA (Enchanced
Professional Graphic Adapter) Monitor ini mampu menampilkan 256 warna
pada mode grafis. Monitor ini disebut juga sebagai monitor PEGA atau PGA.
4)
VGA (Visual
Graphic Adapter) VGA merupakan tipe monitor yang sekarang banyak
digunakan. Gambar yang dihasilkan mempunya warna sampai jutaan. Mode grafisnya
tampak lebih nyata di mata. Digunakan pada komputer 80386 dan
80486.
5)
SVGA (Super Visual Graphic Array) dapat menghasilkan 16 juta warna. Biasa
digunakan pada monitor 14” dan 15”.
6)
XGA (Extended
Graphic Array) memiliki jumlah piksel 1024x768 dan dapat menghasilkan
65.536 warna. Lazim digunakan pada monito 17” dan 19”.
7)
SXGA (Super
Extended Graphic Array) memiliki jumlah piksel 1280x1024. Lazim digunakan
pada monitor 19” dan 21”.
8)
UXGA
(Ultra Extended Graphic Array) memiliki jumlah piksel 1600x1200.
2.2.3
Dot Pitch
Menunjukkan
jarak antara dua piksel. Semakin dekat jaraknya, maka gambar pada monitor akan
semakin halus.
2.2.4
Kecepatan Refresh ( Refresh Rate)
Menunjukkan
jumlah pemayaran ulang piksel per detik, sehingga tampilan piksel tetap jelas.
Semakin tinggi kecepatan refresh, maka tampilan dilayar akan terlihat semakin
nyata. Kecepatan refresh dinyatakan dalam satuan Hertz. Monitor yang baik
minimal refresh 75Hz ( dalam 1 detik citra ditampilkan 75X).
2.2.5
Interlaced dan Noninterlaced
Interlaced
Monitor adalah jenis monitor yang menampilkan informasi dalam layar melalui 2
tahapan. Contonya pada televisi. Efek dari interlaced monitor adalah kerdip. Sedangkan
Non Interlaced adalah jenis monitor yang menampilkan informasi dengan 1 tahapan.
2.2.6
Kedalaman Warna
Adalah
jumlah bit yang dipergunakan untuk menyimpan ketentuan tentang sebuah pixel,
menentukan banyaknya variasi warna yang dapat dihasilkan monitor.
Sumber: Buku Pengenalan Teknologi Informasi
2.2.7
Jenis – Jenis Monitor
Menurut
bentuknya monitor dibedakan menjadi tiga, yaitu: monitor CRT, monitor LCD,
monitor plasma.
2.2.7.1 Monitor
CRT ( Chatode Ray Tube)
Monitor CRT sudah menjadi perangkat
penampil gambar yang dominan untuk komputer desktop sejak pertama kali muncul
di awal 1980-an. Merupakan monitor yang berfungsi dengan penembakan sinar
katoda. Bentuk monitor ini sama dengan televisi, tetapi secara umum hanya
terdiri dari 4 blok yaitu video, vertikal, horizontal, dan power supply.
Teknologi layar CRT datar dikenal
dengan teknologi FST (flatter squaretube), terdiri dari dua tipe yang bentuk
keduanya ’serupa tapi tak sama’. Jenis lain teknologi layar CRT datar adalah
kombinasi dari monitor tradisional CRT cembung dengan teknologi shadow mask,
yang menghasilkan layar datar dengan gambar yang tajam. Ada fasilitas tambahan
untuk mendukung kinerja monitor CRT datar tersebut. Diantaranya, fasilitas
light frame untuk menciptakan sejumlah window cerah pada tampilan monitor,
software untuk penyelaras warna-warna yang bisa dilihat di layar dengan hasil
print out-nya, fasilitas konektor D-SUB yang menghubungkan graphics card, dan
konektor BNC untuk menghasilkan kualitas gambar.
Sumber:
Buku Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi
1.
Kelebihan Monitor CRT
1)
Warna lebih akurat dan tajam. Monitor CRT memiliki warna yang akurat atau
hampir sama dengan aslinya. Karena alasan inilah para desainer dan editor foto
lebih suka menggunakan CRT dibanding LCD. Selain itu, gradasi warna pada
monitor CRT masih lebih baik dibanding LCD.
2)
Resolusi monitor ini fleksibel. Monitor CRT dapat menggunakan berbagai variasi
resolusi tanpa mengalami penurunan kualitas gambar.
3)
Perawatan mudah, jika rusak dapat di servis. Perawatan monitor CRT masih lebih
mudah dibanding LCD, LCD perawatanya harus ekstra hati-hati. Selain itu, jika
monitor CRT rusak masih dapat diservis, sedangkan LCD rusak sudah pasti masuk
sampah. Selain itu, monitor CRT lebih tahan jika terbentur atau tersentuh jari
tangan pada displaynya
4)
Bebas dead pixel, ghosting, dan viewing angle. Monitor CRT tidak terdiri dari
pixel-pixel seperti LCD, sehingga jelas-jelas tidak akan mengalami dead pixel.
Monitor CRT dapat dilihat dari berbagai sisi, tidak seperti LCD yang bergantung
pada spesifikasi viewing angle. Monitor CRT tidak mengenal response time,
sehingga relatif bebas efek ghosting.
5)
Harga lebih murah. Kelebihan dari segi harga inilah yang membuat monitor CRT
masih populer.
2.
Kekurangan Monitor CRT
1)
Konsumsi listrik. Monitor CRT mengkonsumsi daya listrik 2x lipat dibanding LCD
pada ukuran inch yang sama.
2)
Bergantung pada refreshrate. Agar mata tidak lelah mengunakan monitor CRT,
gunakan refreshrate diatas 70hz. Monitor CRT high end mampu menawarkan
refreshrate hingga 120hz bahkan lebih. Makin tinggi makin baik tentunya. Hal
ini tidak berlaku bagi monitor LCD.
3)
Radiasi lebih besar. Tidak dapat dipungkiri, monitor CRT memancarkan radiasi
yang lebih besar dibanding monitor LCD. Radiasi ini memiliki dampak negatif
bagi mata sehingga mata cepat lelah atau bahkan membuat kepala pusing bagi yang
sensitif.
4)
Rentan distorsi, glare dan flicker. Ini adalah masalah klasik bagi monitor CRT.
Efek distorsi akan terlihat saat kita menggambar lingkaran dengan menggunakan
coreldraw atau software lain. Jika refreshrate terlalu rendah, menyebabkan
monitor menjadi berkedip-kedip (flicker) dan glare (over brightness).
5)
Dimensi besar dan berat. Monitor CRT memiliki ukuran yang besar dan berat,
sehingga tidak cocok untuk ruangan sempit, karena banyak makan tempat. Cukup
melelahkn jika monitor sering dipindah-pindahkan karena cukup berat.
3.
Prinsip Kerja Monitor CRT
Prinsip
kerja monitor konvensional, monitor CRT (Cathode Ray Tube), sama dengan prinsip
kerja televisi yang berbasis CRT. Elektron ditembakkan dari belakang tabung
gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian
yang memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut
melewati serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju
bagian-bagian tertentu dari tabung bagian dalam. Begitu sinar tersebut sampai
ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan menyinari lapisan berpendar,
menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer. Setiap
tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar
tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk
berpendar dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat
dibentuklah gambar.
Teorinya,
untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari
kiri ke kanan, menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya
sesuai dengan tegangan yang telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua
garis horizontal yang ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung,
sinar tersebut akan mati sementara untuk mengulang proses yang sama untuk
menghasilkan gambar yang berbeda.
Sumber
dikutip dari: http://kurniawanwhu.wordpress.com/2011/03/04/cara-kerja-monitor/ diakses pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 15.40 WIB
2.2.7.2 Monitor
plasma
Monitor
plasma atau monitor plasma gas, menggunakan gas untuk mengeluarkan cahaya.
Teknologi ini kini diterapkan pada televisi datar berlayar lebar. Monitor
electroluminescent (EL) mengandung bahan yang bercahaya manakala dialiri arus
listrik, sebuah piksel terbentuk pada layar saat arus listrik dikirim ke
perpotongan baris dan kolom yang sesuai.
Plasma
gas merupakan teknologi monitor dengan display datar. Dengan teknologi plasma
gas, ketipisan layar dapat dibuat sebanding dengan LCD, namun memiliki
karakteristik citra yang lebih baik dan ukuran layar yang lebih besar.
Tampilan
pada monitor plasma gas dapat dibuat lebih besar dibandingkan LCD. Ukuran
terbesar yang sedang dikembangkan pada plasma gas sudah mencapai 40 inci,
sementara LCD baru mencapai 20 inci. Selain itu, sudut pandang pada plasma gas
dapat selebar CRT.
Plasma
gas menggunakan fosfor untuk menghasilkan cahaya seperti halnya CRT.
Perbedaannya adalah bagaimana energi diberikan kepada fosfor agar fosfor
berpendar. Pada plasma gas, tiap sel warna memiliki gas yang bertekanan rendah
yang terletak di belakangnya. Tegangan tinggi pada elektroda sel tersebut akan
membuat gas bergerak mengarah ke plasma. Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya
akan mengeksitasi fosfor pada layar dan akan memendarkannya sehingga tertangkap
oleh mata kita. Hal ini membuat layar plasma gas berpendar tanpa perlu adanya
bantuan cahaya dari belakang layar. Kontras pada plasma gas akan lebih baik
dibandingkan LCD
.
2.2.7.3 Monitor
LCD ( Liquid Cristal Display)
Merupakan
jenis layar datar TFT (thin film transistor). Komposisi utama pembentuk LCD
adalah liquid crystal (LC) yang ditemukan pada tahun 1988 oleh ahli tanaman
nama Austria bernama Friedrich Reinetzer. Namun, istilah LC (liquid crystal)
baru diperkenalkan oleh ahli fisika Jerman bernama Otto Lehmann pada akhir abad
ke-19. LC (liquid crystal) bersumber dari unsur zat padat dan cair dalam satu
massa. Pada umumnya, yang digunakan sekarang berasal dari bahan polymer yang
terdapat pada pasir pantai.
Lapisan
lapisan dalam sebuah LCD :
1) Polaroid
belakang
2) Elektroda
belakang
3) Plat
kaca belakang
4) Kristal
cair
5) Plat
kaca depan
6) Elektroda
depan
7) Polaroid
depan
Elektroda
dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal
cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi
Sumber
dikutip dari: http://anjarsaiangst.blogspot.com/2011/10/hard-dan-soft-copy-device.html
diakses pada Senin,
8
Oktober 2012 pukul 15.00 WIB
LCD
berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitu passive
matrix dan active matrix :
(1) Passive
Matrix
Teknologi
yang digunakan lebih murah dibandingkan active matrix. Pada LCD jenis ini
terdapat sederetan transistor di atas (sumbu x) dan di samping kiri (sumbu y)
monitor. Transistor-transistor ini memberi energi pada piksel. Piksel merupakan
pertemuan dari pancaran transistor sumbu x dan sumbu y. oleh karena hal
tersebut maka teknologi ini sering juga disebut Dual Scan monitor.
Kelemahan
teknologi ini, monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika dipandang dari
sudut agak menyamping, maka tulisan pada monitor tidak akan terlihat. Kelemahan
lain, jika ada transistor yang mati, maka akan terlihat adanya garis gelap
melintang atau tegak lurus pada layar monitor.
Pada
teknologi passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (Color Super-Twisted
Nematic), DSTN (Double Layer Super-Twis Nematic), dan HPA (High-Performance
Addressing), kecerahan citra lebih bagus.
(2)
Active Matrix
Menggunakan
teknologi Thin Film Transistor (TFT). Hasil warna yang diperoleh sebagus CRT,
namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor yang memancarkan
cahaya sendiri pada masing-masing piksel, sehingga warnanya lebih cerah, dan
tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus. Namun karena adanya banyak
transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor ini lebih tinggi dan
kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.
Sumber
: Buku Pengenalan Teknologi Informasi
1. Kelebihan
Monitor LCD
a. Konsumsi
listrik rendah
b. Tidak
menghasilkan radiasi elektromagnet yang mengganggu kesehatan
c. Tidak
menimbulkan efek kedipan (flicker free)
d. Area
layarnya optimum karena tidak termakan untuk bezel/frame
e. Dimensinya
tidak akan menyita ruangan terlalu besar dan ringan untuk dijinjing
f. Bentuknya
stylish dan enak dilihat
g. Sinyal
gambar digital
2. Kekurangan
Monitor LCD
a. Harganya
lebih mahal dibandingkan dengan monitor CRT
b. Kualitas
gambar yang dihasilkan belum sebaik monitor CRT
c. Resolusi
gambar yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan monitor CRT
d. Sudut
viewable-nya terbatas. Begitu kita mengeset sudut pandang, gambar terlihat akan
berubah di mata kita.
3. Prinsip
Kerja Monitor LCD
Secara
Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama yaitu backlight
dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya
terdiri dari 1 sampai 4 buah berteknologi seperti lampu neon. Lampu backlight
ini berwarna putih.
Kristal
cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari
beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus cahaya tersebut
akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar.
Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut
refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan
listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya.
Karena
tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya
backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair
bekerja seperti tirai jendela. Jika
ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya
sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun jika
ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya
sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan
tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut
refleksi kristal cair.
2.3
Printer
Printer
merupakan sebuah alat keluaran yang
menghasilkan suatu gambaran data tetap berupa cetakan.Printer adalah jenis hard-copy device, karena
keluaran hasil proses dicetak di atas kertas. Pada saat ini terdapat bermacam-
macam jenis printer dengan kecepatan, kualitas, model, dan sistem pencetakan
yang berbeda - beda. Media pencetakan juga bermacam - macam, mulai dari kertas
printer bersambung (Continuous Form), kertas HVS ukuran A4, folio dan lain
lain. Istilah yang dikenal pada resolusi printer disebut dpi (dot per inch).
Maksudnya adalah banyaknya jumlah titik dalam luas area 1 inci. Semakin tinggi
resolusinya maka akan semakin bagus cetakan yang dihasilkan. Sebaliknya, jika
resolusinya rendah maka hasil cetakan akan buruk / tidak bagus.
Sumber
dikutip dari: http://ikabuh.files.wordpress.com/2012/03/makalah-hardware.pdf diakses pada Jum’at, 8 Oktober 2012 pukul 14.31 WIB.
Printer
biasanya terbagi atas beberapa bagian, yaitu :
a) Tray ialah tempat untuk menaruh kertas.
b) Picker sebagai alat untuk mengambil kertas
dari tray.
c) Tinta
atau toner adalah alat pencetak yang digunakan untuk menulis atau mencetak pada
kertas. Tinta dan Toner memiliki perbedaan pada sistem. Toner atau laser
membutuhkan pemanasan, sedangkan tinta atau inkjet tak butuh pemanasan, hanya
pembersihan atau cleaning pada print-head printer tersebut.
d) Kabel
fleksibel untuk pengiriman sinyal dari prosesor printer ke tinta atau toner.
Kabel ini tipis dan fleksibel, namun kuat.
e) Pada
bagian belakang printer biasanya ada Port paralel atau USB untuk penghubung ke
komputer.
Sumber
dikutip dari: http://chugygogog.blogspot.com/2010/07/mengenal-lebih-dalam-bagian-dan-fungsi.html
diakses pada Senin, 8 Oktober 2012
pukul 14.46 WIB.
Printer biasa dikelompokkan menjadi :
2.3.1
Printer
Impact
Printer impact menggunakan print head yang berisi
sejumlah jarum metal (metal pins) yang mengenai pita tinta. Letak jarumnya
berdekatan sehingga membuat tampilan huruf relatif tidak terputus. Jumlah pin
yang ada berkisar 9 hingga 24. Semakin banyak pin maka hasil cetakan akan
semakin halus. Yang termasuk dalam kategori printer impact adalah: dot
matrix, daisy wheel, dan line printer.
2.3.1.1
Dot
matrix
Printer dot matrix merupakan printer yang metode
pencetakannya menggunakan pita. Cetakan yang dihasilkan terlihat seperti titik
titik yang saling mengubungkan satu dengan yang lainnya, sehingga hasil cetakan
kurang halus dan juga kurang bagus.
Menurut sejarahnya jenis printer dot matrix ini pada
awalnya menggunakan 9 Pin yang artinya dalam satu huruf akan dicetak dengan
kombinasi dari 9 titik, kemudian semakin berkembang menjadi 24 pin dan tentunya
dengan begitu hasil cetakan akan lebih halus. Produsen printer jenis dot matrix
yang cukup terkenal adalah Epson, dengan produknya Epson LX – 300, epson LX 800
dan lain-lain.
Sumber
dikutip dari: http://anjarsaiangst.blogspot.com/2011/10/hard-dan-soft-copy-device.html
diakses pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 15.00 WIB.
Pada saat head-printer bergerak dari kiri kekanan
sambil menyentuh kertas, maka huruf yang
sudah terpola dalam suatu susunan jarum akan segera muncul. Pola huruf ini
kemudian diterima oleh pita karbon yang dibaliknya terdapat kertas, dan
terjadilah pencetakan huruf demi huruf. Setiap karakter yang terbentuk akan
menimbulkan suatu pola unik yang terdiri dari bebagai titik didalam dimensi
sebuah matrix. Jenis printer dot-matrix sangatlah bervariasi, ada yang berjenis
color dan ada pula yang non-color.
Untuk printer color, digunakan pita karbon khusus
yang mempunyai 4 warna, yaitu hitam, biru, merah dan kuning.
Sumber
dikutip dari: http://emilianovianti.wordpress.com/2011/10/10/sejarah-dan-cara-kerja-printer/
diakses
pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 14.31 WIB
2.3.1.2
Daisy
wheel
Daisy Wheel Printer, yaitu impact printer yang
mencetak citra dengan kualitas tinggi karena karakter dibentuk dengan tekanan tunggal
oleh roda cetak. Hasil dari karakter yang tercetak mempunyai kualitas yang baik
sehingga printer ini digolongkan sebagai Letter Quality printer. Tetapi,
mempunyai kelemahan yaitu lebih lambat dibandingkan dengan dot matrix printer. Sekarang
jenis printer ini sudah jarang diproduksi sejak diperkenalkannya printer
dot-matrix dan laser yang lebih baik dan murah.
Sumber
dikutip dari: http://ahmadfhadli.wordpress.com/2012/01/06/contoh-makalah-mengenai-input-output-dan-alat-pemroses/
diakses
pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 14.27 WIB
2.3.1.3
Line
Printer
Line printer merupakan printer yang mempunyai
kemampuan untuk mencetak satu baris
(line) kata-kata dalam satu saat. Dengan demikian, kecepatan cetak dari line printer ini menjadi
tinggi dibanding printer lainnya. Line printer biasanya dihubungkan dengan mini ataupun mainframe komputer.
Huruf-huruf yang ada tersusun dalam sebuah drum huruf
yang mempunyai panjang selebar kertas printer. Huruf-huruf pada drum printer ini akan berputar secara cepat untuk kemudian
menempatkan huruf pada posisinya. Kemudian huruf-huruf tersebut akan menekan
kertas sehingga menimbulkan bekas pada kertas untuk satu baris pada saat yang
bersamaan. Secara umum, kualitas huruf yang dihasilkan oleh line printer
tidaklah begitu istimewa seandainya dibanding dengan hasil dari sebuah mesin
ketik. Line printer memang digunakan bukan untuk kualitas hurufnya, tetapi yang
diperlukan adalah kecepatannya dalam hal mencetak huruf baris demi baris.
Secara umum, line printer sanggup mencetak antara
300 hingga 6.000 baris dalam satu menit (lpm) tergantung jenis dan merk
printer.
Sumber
dikutip dari: http://ikabuh.files.wordpress.com/2012/03/makalah-hardware.pdf diakses pada
Senin, 8
0ktober
2012 pukul 14.31 WIB
Printer ini terdiri dari dua jenis, yaitu chain
printer dan band printer.
a.
Chain Printer,
yaitu mengunakan suatu rantai yang berisi karakter-karakter untuk membentuk
hasil cetakannya. Rantai tersebut akan berputar secara horizontal dan setelah
tepat pada posisi pencetakan, palu pemukul akan mengetuk pola karakter di
rantai melalui karbon, bentuk dari karakter akan tercetak di kertas. Chain
printer mempunyai kecepatan yang tinggi.
b.
Band Printer,
cara operasinya sama dengan chain printer, tetapi menggunakan pita besi (steel
band) yang berisi kumpulan pola karakter.
Sumber
dikutip dari: http://ahmadfhadli.wordpress.com/2012/01/06/contoh-makalah-mengenai-input-output-dan-alat-pemroses/ diakses pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul pukul 14.27 WIB
2.3.2
Printer
Non-Impact
Merupakan printer yang membentuk karakter dan citra
tanpa menyentuh langsung secara fisik antara mekanisme pencetakan dan kertas.
Printer ini bekerja dengan cara menyemprot kertas dengan tinta. Kelemahan dari
jenis ini adalah tidak dapat membuat sekaligus rangkap hasil cetakan.
Printer init terdiri dari: laser (menggunakan drum
dan toner), ink-jet (menyemburkan tinta) dan thermal (membakar dot ke kertas
khusus).
2.3.2.1
Printer
Laser Jet
Printer
laser pertama ditemukan oleh Gary Starkweather di Xerox pada 1969. Prototipenya
adalah sebuah mesin fotokopi Xerographic yang dimodifikasi.
Printer
laser warna memiliki cara kerja yang lebih kompleks karena selain memiliki
lebih dari satu skema photoreceptor, juga harus tepat alignment antar warnanya.
Jenis printer laset jet merupakan jenis printer yang
metode pencetakannya dengan tinta bubuk atau yang biasa disebut toner dengan
menggunakan perangkat berupa inframerah. Selain hasil cetak yang lebih bagus
jika dibandingkan dengan jenis printer dot matrix maupun ink jet, printer laser
jet juga memiliki kecepatan pencetakan yang tinggi dan hasil cetaknya pun juga
lebih cepat kering seperti pada hasil cetakan dengan menggunakan mesin photo
copy.
Sebenarnya cara kerja printer laser mirip dengan
mesin fotokopi, yaitu menggunakan photographic drum. Proses pencetakkannya
dilakukan dengan memfokuskan gambar yang akan dicetak titik pertitik yang
dilakukan oleh semi conductor laser. Secara umum printer ini hanya mampu
mencetak dengan dua warna (hitam dan putih), tetapi pada jenis tertentu telah
dilengkapi dengan tinta warna sehingga mampu mencetak dengan full color.
Sumber
dikutip dari: http://emilianovianti.wordpress.com/2011/10/10/sejarah-dan-cara-kerja-printer/
diakses
pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 14.31 WIB
2.3.2.2
Printer Ink-Jet
Printer
ini pertama kali dikembangkan secara ekstensif sejak 1950. Dan printer ink-jet
yang dapat memproduksi citra dari komputer baru dikembangkan pada 1970. Jenis
printer ini dikuasai oleh Epson, Hewlett-Packard, dan Canon.
Ink-jet
printer adalah alat cetak yang sudah menggunakan tinta untuk mencetak dan
kualitas untuk mencetak gambar berwarna cukup bagus. Kecepatan mencetak jumlah
halaman pada printer Inkjet tidak sama, tergantung pada jenis merk printer
tersebut. Tetapi pada ink-jet printer, hasil cetakan lebih lama keringnya jika
dibandingkan dengan laser printer. Proses pencetakkannya menggunakan semprotan
tinta (dimana proses penyemprotannya diatur oleh komputer) ke media cetak guna
menghasilkan karakter ataupun gambar yang sesuai. Karena menggunakan teknik
semprot, maka printer jenis ini sama sekali tidak menimbulkan suara/berisik.
Karena menggunakan resolusi cetak yang tinggi (minimal 300 dpi/dot per inci),
maka hasil cetakan printer jenis ini biasanya lebih bagus.
Sumber
dikutip dari: http://ikabuh.files.wordpress.com/2012/03/makalah-hardware.pdf
diakses pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 14.31 WIB
Printer
jenis Ink-jet menggunakan teknologi dor on demand, yaitu dengan cara
menyemprotkan titik - titik kecil tinta pada kertas melalui nozzle atau lubang
pipa yang sangat kecil. Teknologi lainnya yang dikembangkan oleh produsen
printer seperti Canon dan HP dengan menggunakan panas. Panas tersebut dapat
membuat gelembung-gelembung tinta sehingga jika semakin panas akan semakin
menekan tinta ke nozzle yang ditentukan dan tercetak pada kertas.
Karena
menggunakan tinta cair, hasil cetaknya harus menunggu beberapa detik agar bisa
kering. Pada printer ink-jet penempatan dan pengisian tintanya bisa
dimodifikasi dengan teknik infus, yaitu dengan menambahkan tabung tinta khusus
pada bagian luar printer dan disambung dengan selang kecil untuk dihubungkan
pada bagian pencetak di mesin printer.
Sumber
dikutip dari: http://emilianovianti.wordpress.com/2011/10/10/sejarah-dan-cara-kerja-printer/
diakses
pada Senin, 8 oktober 2012 pukul 14.31 WIB
2.3.2.3
Printer Thermal
Yaitu
non-impact printer yang menggunakan panas untuk menghasilkan citra pada kertas
khusus. Karakter dibentuk oleh unsur – unsur yang dipanaskan yang ditempatkan
dengan kertas yang sensitif dengan panas khusus yang membentuk titik hitam
ketika unsur – unsur menjangkau temperatur. Printer thermal berkenaan dengan
panas secara meluas dan menggunakan tenaga baterai seperti kalkulator. Printer
dan kertasnya tergolong mahal sehingga jarang digunakan untuk pekerjaan yang
memerlukan jumlah keluaran yang banyak.
2.3.3
Printer Multifungsi
Printer
multifungsi merupakan printer yang memiliki fungsi tambahan seperti sebagai
mesin fotocopy, scanner dan mesin fax. Keuntungannya dapat menghemat biaya.
Kelemahannya bila rusak maka fungsi tambahan sering ikut mengalami kerusakan.
Sumber
dikutip dari: http://abanknyunz180609.blogspot.com/2010/10/cara-kerja-led-crt-lcd-dan-generasi.html
diakses pada 20
Oktober 2012 pukul 09.50 WIB.
2.3.4
Printer Digital
Printer
digital adalah jenis mesin cetak terbaru yang mempunyai banyak kegunaan. Bisa
dipakai untuk sablon, kain, syal, tekstil dan lain sebagainya.
Salah
satu contoh printer digital adalah printer kain spanduk digital.
Mesin
cetak ini di Indonesia sendiri beberapa tahun terakhir ini keberadaannya masih
kalah banyak dengan mesin cetak digital ukuran besar yang menggunakan bahan –
bahan glossy paper, vinyl flexi, dan sebagainya.
Di
waktu yang akan datang, mesin printer kain/printer textil ukuran lebar ini
kemungkinan juga akan menjadi alternatif baru untuk pengerjaan cetak diatas
kain selain pencetakan yang biasa dilakukan oleh sablon tangan atau sablon
manual. Proses cetak menggunakan wide format digital printing textile ini jauh
lebih cepat dengan harga cetak yang bersaing.
Beragam
keunggulan dan kegunaan dari mesin printer spanduk kain dibagi ke dalam
berbagai segmen pasar, seperti:
1. Segment advertising: spanduk, bendera,
umbul – umbul, dan rontex.
2. Segment tekstil: pakaian, interior
rumah, taplak meja, kain gordin, industi butk dan sejadah.
3. Segment merchandise: mug, piring,
keramik, kaos, payung, sepatu, syal, dan lain – lain.
Mesin
cetak ini juga memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
1) Nilai investasi lebih murah
2) Produk yang dihasilkan lebih ruas dan
beragam
3) Produk yang dihasilkan lebih ramah
lingkungan
4) Produk yang dihasilkan akan mudah
dipasang
5) Bahan kain banyak ditemukan di toko –
toko kain biasa
Untuk
harga mesin cetak digital kain ukuran lebar ini pastinya bervariasi tergantung
merk, spesifikasi, fitur, dan sebagainya.
Sumber
dikutip dari: http://rumahcahaya.com/printer-kain-spanduk-digital/ diakses pada
Jum’at, 09 November 2012 pukul 07.27 WIB.
2.4 Plotter
Plotter
adalah Printer grafis yang menggambar dengan menggunakan pena-pena tinta,
plotter juga merupakan perangkat output pertama yang mampu mencetak gambar
berukuran gambar sebesar gambar arsitektur dan engineering.
Adapun
pengertian lain plotter adalah sebuah mesin yang secara otomatis akan menggambar
grafik berdasarkan data yang dimasukkan. Sedangkan plotter masih dibagi yaitu
ada plotter auto, yaitu sebuah mesin yang secara otomatis akan menggambar
grafik berdasarkan data yang dimasukkan.
Berdasarkan
prinsip kerjanya, jenis plotter dapat berupa:
1. Plotter
pena
2. Plotter
elektrostatis
3. Plotter
thermal.
2.4.1
Plotter Pena
Pada
prinsipnya plotter pena memiliki satu pena atau sejumlah pena berwarna-warni
untuk menggambar pada kertas atau plastik transparan. Plotter pena tidak membuat
keluaran berbentuk pola titik-titik., tetapi keluaran dalam bentuk garis
kontinyu.
2.4.2
Plotter Elektrostatis
Pada
plotter elektrostatis ini kertas diletakkan pada tempat datar seperti meja,
kemudian dibuat dengan prinsip kerja seperti pada mesin foto kopi, yaitu dengan
memberi tegangan listrik pada kertas. Tegangan listrik tersebut yang akan
menarik tinta untuk melekat pada kertas. Tinta kemudian dicairkan dengan
pemanasan. Kualitas jenis plotter ini tidak sebagus plotter pena, tetapi
kecepatannya lebih tinggi.
2.4.3
Plotter Thermal
Plotter
thermal menggunakan pin yang dipanasi secara elektronis. Kemudian pin tersebut
dilewatkan pada jenis media yang peka terhadap panas, sehingga terbentuk
gambar. Plotter thermal dapat digunakan untuk mencetak pada kertas maupun pada
film buram.
Dalam
perkembangannya ada jenis plotter lain, yaitu:
1. Plotter
pemotong
2. Plotter
format lebar
2.4.4
Plotter Pemotong
Plotter
jenis ini dapat sekaligus memotong bahan vinyl, karet, gabus, kulit, dan
lain-lain. Contoh pemanfaatannya yaitu pada industri sepatu atau industri
pakaian, untuk memotong pola atau bahan sekaligus.
2.4.5
Plotter Format Lebar
Plotter
format lebar biasa digunakan oleh perusahaan grafis, karena plotter jenis ini
dapat membuat cetakan berwarna dalam kertas yang sangat lebar. Teknologi yang
digunakan ada yang menyerupai printer ink-jet ataupun plotter thermal.
Sumber
dikutip dari: http://corat-coretanremajapendiam.blogspot.com/
2011/10/plotter.html diakses pada Senin,
6 Oktober 2012 pukul 11.58 WIB
2.5 Computer
Output Microfilm (COM)
Computer
output Microfilm (COM) adalah piranti yang dapat menghasilkan gambar dalam
gulungan mikrofilm atau pada microfiche yang berisi banyak halaman dalam setiap
lembar.
MIKROFILM
Mikrofilm
adalah hasil reproduksi dalam bentuk gulungan film yang kecil dengan ukuran
lembaran film 16 mm dan panjang 100 feets. Untuk film yang berukuran 35 mm dan
panjang 200 feets, digulung dalam sel plastik.
Mikrofilm
merupakan kopi dari halaman-halaman buku, manuskrip dan sebagainya yang melalui
proses fotografi dimana bayangan kecil yang ada pada frame tersebut merupakan
duplikat dari bagian aslinya. Mikrofilm masih merupakan pilihan yang populer
karena bisa menampung sejumlah besar informasi yang dapat disimpan dalam ruang
yang sangat kecil, dan membutuhkan biaya yang rendah.
Bentuk-bentuk
mikrofilm:
1.
Gulungan, yaitu hasil rekaman dengan kamera yang telah diproses untuk suatu
benda. Film tersebut memuat bahan-bahan informasi yang terbentuk secara ringkas
dimana informasi diletakkan secara berderet dan mempunyai jarak tertentu.
2.
Lembaran, yaitu hasil reproduksi dari salah satu bagian gulungan yang diberi
bingkai dan sampul yang terbuat dari polyester plastik.
Sumber
dikutip dari: http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2011/04
/mikrofilm-danmikrofice.html
diakses
pada Selasa, 9 Oktober 2012 pukul 10.59 WIB.
2.6 Speaker
Speaker
adalah alat keluaran yang menghasilkan output dalam bentuk suara. Fungsi
speaker pada komputer sama dengan fungsi speaker pada perangkat audio sistem.
Perbedaannya secara garis besar hanyalah pada ukurannya. Speaker pada komputer
dibuat seefisien mungkin agar tidak terlalu memerlukan banyak tempat. Namun,
terkadang pengguna menghubungkan output sound dengan perangkat speaker lainnya
untuk menambah kepuasan.
Cara
kerja Speaker
Ketika
suara yang terdengar dari sound card, data digital suara yang berupa waveform
.wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini diproses oleh DSP (
Digital Signal Processing : pengolah signal digital) bekerja sama dengan DAC
(Digital Analog Conventer : konversi digital ke analog) mengubah sinyal digital
menjadi sinyal analog setelah itu dikeluarkan melalui speaker.
2.7
Proyektor
Infocus
hampir sama dengan monitor. Fungsinya adalah untuk menampilkan gambar/visual
hasil pemrosesan data. Hanya saja, infocus memerlukan obyek lain sebagai media
penerima pancaran singnal-signal gambar yang dipancarkan. Media penerima
tersebut sebaiknya memiliki permukaan datar dan berwarna putih (terang).
Biasanya yang digunakan adalah dinding putih, whiteboard, ataupun kain/layar
putih yang dibentangkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peralatan output dapat berupa:
1. Hard-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk
mencetak tulisan dan image pada media keras atau memberikan
keluaran berupa bahan cetakan.
2. Soft-copy
device, yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada
media lunak yang berupa sinyal elektronik.
3. Drive device atau driver, yaitu
alat yang digunakan untuk merekam simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca
oleh mesin pada media seperti magnetic disk atau magnetic tape.
Alat
– alat yang termasuk piranti output diantaranya monitor, printer, plotter,
computer output microfilm (COM), speaker dan proyektor. Setiap alat – alat
tersebut memiliki jenis – jenis juga fungsi yang berbeda – beda.
DAFTAR
PUSTAKA
Kadir,
Abdul (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kadir,
Abdul dan Triwahyuni, Terra (2005). Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Simarmata, Janner (2006). Pengenalan Teknologi
Komputer dan Informasi. Yogyakarta: Penebit Andi.
Sumber
Internet:
(diakses
pada Jum’at, 28 September 2012 pukul 20.03 WIB)
(diakses
pada Sabtu, 6 Oktober 2012 pukul 11.58 WIB)
(diakses
pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 15.40 WIB)
(diakses
pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 15.00
WIB)
(diakses pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 14.46 WIB)
(diakses
pada Senin, 8 0ktober 2012 pukul 14.31 WIB)
http://emilianovianti.wordpress.com/2011/10/10/sejarah-dan-cara-kerja-printer/ (diakses
pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 14.31 WIB)
http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2011/04/mikrofilm-danmikrofice.html
(diakses pada Selasa, 9 Oktober 2012 pukul 10.59 WIB.)
(diakses
pada Sabtu, 20 Oktober 2012 pukul 09.03 WIB)
Pranala -->
ReplyDeleteMENGENAL TENTANG OUTPUT DEVICE
MENGENAL TENTANG INPUT DEVICE